Minggu, 09 Desember 2012

Adikku Sayang



ADIKKU SAYAANG


Ini foto adikku. Namanya Nova Kurniawan, terlihat tegas dan kokoh ya? Mungkin hal ini bisa terjadi karena selama tiga tahun bersekolah di SMA 3 Semarang dia mengikuti ekstra kurikuler PASKIBRA. Mulai dari menjadi petugas upacara 17 Agustus di Balaikota sampai menjadi pengibar bendera di Akademi Kepolisian pernah dilakoninya. Sebenarnya aku tahu, masih ada keinginannya untuk melanjutkan jenjang ke depannya di bidang militer, tapi takdir membawanya kepada Program Studi Teknik Sipil dan Lingkungan di UGM. Tak mengapa, menjadi insinyur juga menjadi salah satu impiannya, seperti ayahku.

Jujur, awalnya adikku bukanlah siswa yang pandai ataupun pintar. Saat masih duduk di bangku kelas 2 SD IQnya hanya 90an. Bisa dibayangkan? Selain malas belajar, adikku juga suka iseng ke teman-teman perempuannya. Lucu ya? J Sampai pada bangku kelas 4 SD ibuku memberikan les privat matematika ke adikku. Guru yang mengajar adalah guru turun temurun dari kakakku ke aku kemudian sampailah ke adikku. Muncullah bakat dan kemampuannya yang sebenarnya. Nilai matematika dan IPAnya mulai menanjak. Bahkan sejak kelas 5-6 SD adikku sering mengikuti perlombaan matematika untuk mewakili sekolah, walaupun belum pernah berhasil membawa piala.

Saat mendaftar sekolah pun dia juga diterima di SMP Negeri nomor 1 di Semarang, SMP Negeri 2 Semarang, almamater Ibu, Kakak, dan Aku J Prestasinya di sini biasa saja karena banyak teman yang lebih pandai dari dia. Adikku adalah tipe orang yang diam-diam menghanyutkan, saat try out ujian nasional di sekolah dia bisa menduduki peringkat ke-5 dari 300an murid. Jadilah adikku menjadi tempat bertanya berbagai penyelesaian soal-soal oleh teman-temannya.

Usai Ujian Nasional adikku memberanikan diri untuk mendaftar ke SMA Negeri 3 Semarang. Sebagai Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional, SMA 3 menerapkan prosedur tersendiri dalam penerimaan muridnya. Pendaftaran dimulai di awal dan calon murid harus melewati beberapa tahap sampai akhirnya bisa diterima. Dan adikku DITERIMA!  Yah, dia memang lebih pintar dan bagus nasibnya dari aku sehingga bisa diterima di sekolah yang dulu aku dambakan ini.

Di SMA aku tidak begitu paham bagaimana sepak terjangnya karena harus melanjutkan kuliah di luar kota. Aku hanya mengetahui tentang kegiatan PASKIBRA melalui ceritanya saat aku pulang ke rumah. Namun satu hal, aku akui otaknya memang sangat encer dia bisa menyelesaikan berbagai soal-soal matematika, kimia, dan fisika itu dengan beberapa langkah. Dia tidak seperti aku yang tak pandai di bidang IPA. Sampai sekarang pun dia juga menjadi tempat rujukan teman-temannya dalam menyelesaikan berbagai soal yang sulit untuk diselesaikan.

Sekian dulu ya ceritanya. Thank You For Reading J


Minggu, 25 November 2012

MEREKA, Membuat Pandangan Hidupku Berubah


MEREKA, Membuat Pandangan Hidupku Berubah

1. IBUUU
            Dari sosok ibu aku melihat bahwa menjadi seorang wanita haruslah kuat dan tegar. Hampir selama 25 tahun pernikahan ayah dan ibuku, ibuku hidup sendiri bersama anak-anaknya karena ayah harus bekerja di luar kota. Dari dulu ibu sudah sering bilang “Ibu itu dari awal nikah udah langsung ditinggal bapak kerja.” Saat itu aku belum sadar arti sendiri dalam pernikahan, jadi ya biasa aja.
            Sampai umurku semakin bertambah, aku mulai paham kesulitan-kesulitan hidup, tantangan kehidupan, bagaimana dalam kesendirian padahal ada dalam 1 tim. Sampai pada akhirnya aku sadar bahwa, merawat 3 orang anak dengan segala problematikanya SENDIRIAN itu TIDAK MUDAH!!
            Tiga orang anak, lelaki, perempuan, dan lelaki. Kita tiga bersaudara memiliki karakter yang berbeda-beda dengan berbagai problem dan kebutuhan yang berbeda juga. Terkadang aku suka iri dengan perlakuan ibuku kepada saudaraku yang lain. Namun ibu memberi penjelasan kepadaku “Ibu itu sayang sama semuanya Cuma caranya yang beda-beda.”
            Hampir menetes air mata saat aku menulis ini :’) Aku sayaaaaang sayaaang sayangggg sama ibuuuu <3 o:p="o:p">

2. Merry Riana
            Pertama kali membaca bukunya Mimpi Sejuta Dolar di toko buku Gramedia sambil berdiri diantara tumpukan buku-buku. Halaman perhalaman aku baca, quotes-quotesnya aku pahami dan resapi. Banyak hal dari dia yang bisa membuat aku untuk banyak berpikir. Awalnya aku adalah orang yang pendiam, pemalu, penakut, kuga apatis. Sampai pada suatu titik aku ingin berubah! Satu kata yang paling aku ingat dari Merry Riana, BERANI. Jika kita berani apa saja akan bisa kita lakukan.

3. Petra G. Michael @berjebraw (Jebraw)
            Pertama kali tau Jebraw dari video feature perjalanannya di kota Yogyakarta “Jalan-Jalan Men”. Dia memiliki karakter yang asyik, santaiii, dan go with the flow banget. Empat episode aku mengikuti serial Jalan-Jalan Men dari situ aku mendapat pencerahan. Go with the flow dan santai, bahwa hidup ga selamanya tentang ketegangan, pencapaian-pencapaian, dan targeting-targeting; kadang kita hanya perlu go with the flow aja sama hidup. Hidup itu ga perlu serius-serius banget, jiwa kita juga butuh yang namanya relaxasi. Setelah kenal Jebraw aku membuat hidupku untuk lebih santai ajaa tapi juga tetap memiliki visi misi :D

Minggu, 18 November 2012

Ada Yang Hilang


Ipang - Ada Yang Hilang 


Aku hanya bisa terdiam melihat kau pergi dari sisiku.. dari sampingku
Tinggalkan aku seakan semuanya yang pernah terjadi tak lagi kau rasa

(Cinta itu, bisa nyenengin banget, tapi bisa juga sangat nyakitin)

Masih adakah tentang aku di hatimu, yang kau rasakan?
Coba kau rasakan..
Mudahkah bagimu untuk hapuskan semua kenangan bersama dengan ku

Tak pernah sedikit pun aku bayangkan, betapa hebatnya cinta yang kau tanamkan..
hingga waktu beranjak pergi, kau mampu hancurkan hatiku..

Ada yang hilang dari perasaanku
Yang terlanjur sudah ku berikan padamu

Ternyata aku tak berarti tanpamu
Berharap kau tetap disini
Berharap dan berharap lagi..

hingga waktu beranjak pergi, kau mampu hancurkan hatiku..

(Kalo lo emang suka ama dia bilang dong pengecut!)
(Elo khan yang pergi..?! Elo dong yang pengecut!)

Ada yang hilang dari perasaanku
Yang terlanjur sudah ku berikan padamu
Ternyata aku tak berarti tanpamu
Berharap kau tetap disini
Berharap dan berharap lagi..

Jumat, 16 November 2012

"Hey There Delilah"

"Hey There Delilah"

Hey there Delilah
What's it like in New York City?
I'm a thousand miles away
But girl, tonight you look so pretty
Yes you do
Times Square can't shine as bright as you
I swear it's true

Hey there Delilah
Don't you worry about the distance
I'm right there if you get lonely
Give this song another listen
Close your eyes
Listen to my voice, it's my disguise
I'm by your side

Oh it's what you do to me
Oh it's what you do to me
Oh it's what you do to me
Oh it's what you do to me
What you do to me

Hey there Delilah
I know times are getting hard
But just believe me, girl
Someday I'll pay the bills with this guitar
We'll have it good
We'll have the life we knew we would
My word is good

Hey there Delilah
I've got so much left to say
If every simple song I wrote to you
Would take your breath away
I'd write it all
Even more in love with me you'd fall
We'd have it all

Oh it's what you do to me
Oh it's what you do to me
Oh it's what you do to me
Oh it's what you do to me

A thousand miles seems pretty far
But they've got planes and trains and cars
I'd walk to you if I had no other way
Our friends would all make fun of us
and we'll just laugh along because we know
That none of them have felt this way
Delilah I can promise you
That by the time we get through
The world will never ever be the same
And you're to blame

Hey there Delilah
You be good and don't you miss me
Two more years and you'll be done with school
And I'll be making history like I do
You'll know it's all because of you
We can do whatever we want to
Hey there Delilah here's to you
This one's for you

Oh it's what you do to me
Oh it's what you do to me
Oh it's what you do to me
Oh it's what you do to me
What you do to me.

Minggu, 28 Oktober 2012

Sajakku Bercerita


 SAJAKKU BERCERITA

pake kebaya biar cantik
kota yogya memang menarik

pergi kerja bareng si nana
sampai jogja bingung mau kemana

ke taman mini beli kelapa
sungguh hari ini takkan kulupa

susah payah ngupas kelapa
dibantuin sama si rima
jalan jauh tak mengapa
asal kita selalu bersama

kelaperan bareng si galang
untungnya ada sebungkus ketan
gelang bukan sembarang gelang
ini adalah tanda persahabatan

ada sambal diatas meja
punya si ibu sama si mali
selamat tinggal kota jogja
tunggu kami datang kembali


Rindu Yogyakarta


RINDU YOGYAKARTA

Tak kendur niat dan semangat
Tak lelah kaki melangkah
Tak peduli apa medianya
Tak peduli rintangan di depan

Kaki ini terus melangkah dan melangkah
Hingga kami mendapati kota ini, Yogyakarta
Kota yang khas dengan budaya dan kultur masyarakat
Kota pelajar pula katanya

Hilang arah kami awalnya
Tak paham bagaiman caranya
Kami tetap saja melangkah dan melangkah

Ohh Yogya,
Kau kota yang tak pernah jahat
Selalu memberi jalan untuk kami berkeliling
terima kasih, kami merindukanmu

Senin, 22 Oktober 2012

MASALAH ≈ UJIAN HIDUP


MASALAH ≈ UJIAN HIDUP

            Masalah, hampir semua orang pernah merasakan hal ini dalam hidupnya. Entah itu berat, sedang, atau ringan. Untuk kategori bobot ini aku memandang bahwa itu hanya masalah sudut pandang. Kalau kamu menganggap masalahmu berat maka akan beratlah masalahmu itu. Bobot merupakan hal yang subjektif. Satu orang menganggap itu berat, orang lain menganggapnya biasa saja. Tidak ada takaran yang pasti untuk menghitung berat dan ringannya suatu masalah.
            Aku memandang masalah adalah ujian hidup bagi manusia di dunia. Jika dianalogikan, kita bersekolah pun ada ujiannya jika akan naik ke tingkat yang lebih tinggi. Jika kita sudah diuji maka sudah waktunya kita untuk naik ke tingkat yang lebih tinggi. Karena sesungguhnya kita sedang belajar di universitas kehidupan.
            Pernahkah kamu mendengar bahwa Tuhan tak akan menguji hambanya di luar batas kemampuannya? Aku percaya quote ini. Jika Tuhan menguji hambanya sudah pasti Tuhan tahu bahwa hambanya sanggup untuk melewatinya. Jalan keluar sebenarnya sudah disiapkan, kita hanya dituntut untuk mencari jalannya.  

Senin, 10 September 2012

CINTA, Perspektifku Berbicara


CINTA, Perspektifku Berbicara

            Cinta, apa itu cinta? Apakah kamu bisa mendiskripsikannya? Menjelaskannya? Aku tidak. Bagiku sulit atau bahkan sangat sulit untuk mendefinisikan cinta dengan kata-kata. Aku hanya bisa merasakan definisi kata cinta. Ya, cinta itu masalah rasa. Dia tak berbentuk, dia abstrak, tapi jiwa kita bisa merasakannya. Aku bilang kita, karena bagiku cinta adalah perasaan yang sama yang dimiliki oleh dua orang manusia. Ada yang bilang cinta itu tak harus memiliki. Ah, aku tak sepakat dengan kutipan ini. Bagiku cinta adalah makna dari imbuhan ber- dimana artinya adalah saling, saling cinta.
            Dengan cinta aku mulai belajar banyak hal. Aku belajar untuk berbagi dari sisi egoisku. Aku belajar meminta maaf dari sisi gengsiku. Aku belajar berkorban dari sisi keangkuhanku. Aku belajar untuk menjaga yang aku miliki walau aku tak punya hak milik mutlak atasnya.
            Tak mudah bagiku untuk mendapatkan rasa cinta. Aku bukan tipe orang yang mudah jatuh cinta. Banyak tangga yang harus kudaki agar bisa merasakannya. Sebagai seorang perempuan aku punya perlindungan atas hatiku, atas perasaanku. Kalau aku sakit, toh aku sendiri juga kan yang merasakannya? Pesanku jangan terlalu mudah untuk kamu membagi cinta pada orang lain. Aku garis bawahi di sini CINTA.
Pernahkah kamu merasa kehilangan rasa cinta? Bagaimana rasanya? Sakitkah? Hampakah? Atau seperti apa yang kamu rasakan? Aku merasakan sangat kosong ketika kehilangan cinta. Jiwaku sunyi, tak berbunyi, kosong tak ada yang menyokong, sedih bercampur pedih. Aku jatuh, aku terpuruk. Sakit sekali rasanya, tak ada daya untuk berupaya.
Lalu bagaimana caraku untuk bangkit? Belum menemukan cinta baru bukan hal yang permisif untukmu untuk tak bangkit. Lalu sampai kapan kamu akan merasakan hal-hal yang menyengsarakan itu jika kamu tak mau belajar untuk bangkit? Aku berkata seperti ini karena aku pun pernah merasakannya.
Uring-uringan, bersedih, menangis di bawah bantal juga pernah aku alami. Tahu apa yang aku lakukan? Kuserahkan semuanya ke Allah. Aku masih punya Allah. Klise mungkin, tapi ya memang itu yang aku lakukan dan bisa aku lakukan. Butuh waktu untuk bangkit. Aku terus menunggu momen itu datang. Terus kupasrahkan semua rasaku ini pada Allah. Sampai pada suatu titik, momen puncak, aku disadarkan untuk IKHLAS. Ikhlas bahwa cintaku yang dulu kurasa memang bukan untukku. Sekuat apapun kita berusaha kalau cinta itu bukan jodoh kita apa mau dikata. Saat kita merasakan memiliki sesuatu akan tiba saatnya juga saat kita kehilangannya. IKHLAS, IKHLAS, IKHLAS semua akan indah dan baik-baik saja saat ikhlas sudah muncul.

Sabtu, 25 Agustus 2012

CERITA LIMA TAHUN LALU .. (2)



CERITA LIMA TAHUN LALU .. (2)

Mulai Tersadar
            Guru Biologiku pernah berkata, apa yang kita dapatkan di dunia ini adalah takdir dari Allah, termasuk tempat bersekolah. Sekuat apapun kita berusaha kalau takdir kita bukan di sekolah yang kita inginkan ya tidak bisa sekolah di sana. Perlahan-lahan aku mulai menyadarkan diriku, takdirku masuk di SMA 2 bukan SMA 3. Mau aku kaya gimana, jungkir balik, tetap saja aku sekolah di SMA 2.
            Di semester 2 aku mulai memperbaiki nilai, aku mulai les di bimbingan belajar, privat di rumah untuk mendongkrak nilai yang terpuruk. Alhamdulillah aku bisa naik kelas dan masuk ke kelas IPA. Rasa bersyukurku kepada Allah mulai keluar. Untuk naik kelas dan masuk kelas IPA di SMA 2 aja aku harus berusaha keras sampai jungkir balik. Apalagi kalau aku jadi siswa SMA 3 dimana tuntutan muridnya sangat lebih tinggi daripada di SMA 2. Ahh, Allah memang selalu memberikan yang terbaik untuk hambanya, walaupun hamba-hambanya terlambat untuk menyadarinya.
            Pelajaran untuk bersyukur dan menerima bahwa takdir yang diberikan Allah memang yang terbaik untuk hambanya. Allah tahu itu J

CERITA LIMA TAHUN LALU.... (1)


Jumat, 17 Agustus 2012

kapitalisme media massa


KAPITALISME MEDIA MASSA

        A.    PENDAHULUAN
Media massa kebanyakan ini adalah milik swasta dan pemiliknya adalah serombongan orang-orang kaya di suatu negara. Seperti misalnya, di Indonesia, stasiun televisi TV One dan ANTV adalah aset dari Abu Rizal Bakrie, salah satu orang terkaya di Asia Tenggara.
Terdapat tiga konsep tentang media massa, yaitu:
1.      Media massa merupakan bisnis yang menguntungkan.
2.      Perkembangan teknologi merupakan integral dari perubahan, tentang bagaimana media masa sampai dan di”konsumsi” atau digunakan oleh masyarakat.
3.      Media massa merefleksikan dan mempengaruhi masyarakat politik dan kultur.
Dalam perspektif Marxian, media massa dipandang sebagai alat produksi yang disesuaikan dengan industri umum kapitalis beserta faktor produksi dan hubungan produksinya.
Marxis juga memiliki beberapa asumsi tentang media, yakni:
1.      Media massa dimiliki oleh orang-orang atau kelompok borjuis (pemilik faktor produksi).
2.      Media beroperasi sesuai dengn kepentingan umum kaum borjuis.
3.      Media mempromosikan kesadaran palsu kepada para pekerja.
4.      Media tidak membuka akses kepada kelompok-kelompok yang memiliki pandangan politis yang berlawanan dengan kelompoknya.
5.      Media dipandang sebagai arena pertarungan ideologi antar kelas.
6.      Kontrol tertinggi sangan terkonsentrasi dalam monoopoli modal.
Beberapa hal di atas sudah membuktikan memang benar adanya bahwa media massa dewasa ini telah dikapitalisasi oleh orang-orang bermodal yang tentu saja untuk memberi keuntungan kepada kelompok mereka.


        B.     MEDIA MASSA DAN KAPITALISME
Terdapat dua asumsi dasar media masa yang melatarbelakangi media massa, yaitu:
1.      institusi media menyelenggarakan produksi, reproduksi dan distribusi pengetahuan dalam pengertian serangkaian simbol yang mengandung acuan bermakna tantang pengalaman dalam kehidupan sosial. Dalam hal ini media massa memiliki posisi yang begitu penting dalam proses transformasi pengetahuan.
2.      Media masa memiliki peran mediasi antara realitas sosial yang objektif dengan pengalaman pribadi. Media massa menyelenggarakan kegiatannya dalam lingkungan publik. Pada dasarnya media massa dapat dijangkau oleh segenap anggota masyarakat secara luas.
Denis McQuail mengatakan ciri-ciri khusus institusi media massa antara lain:
§  Memproduksi dan mendistribusi “pengetahuan” dalam wujud informasi, pandangan dan budaya upaya tersebut merupakan respons terhadap kebutuhan sosial kolektif dan permintaan individu
§  Menyediakan saluran untuk menghubungkan orang tertentu dengan orang lain, dari pengirim ke penerima, dari khalayak kepada anggota khalayak lainnya
§  Media meyelenggarakan sebagian besar kegiatannya dalam lingkungan publik
§  Partisipasi anggota khalayak dalam institusi pada hakikatnya bersifat sukarela, tanpa adanya keharusan yang atau kewajiban sosial
§  Institusi media dikaitkan dengan industri pasar karena ketergantungannya pada imbalan kerja, teknologi dan kebutuhan pembiayaan
§  Meskipun institusi media itu sendiri tidak memiliki kekuasaan, namun institusi ini selalu berkaitan dengan kekuasaan negara karena adanya kesinambungan pemakaian media dengan mekanisme hukum.
Ciri-ciri yang berkaitan erat dengan kapitalis adalah mengenai institusi media yang diakitkan dengan industri pasar karena ketergantungannya pada imbalan kerja, teknologi dan kebutuhan pembiayaan. Sistem kapitalis modern pada dasarnya mengandung kontradiksi-kontradiksi internal yang menyangkut peran media.
Media massa mengalami kontradiksi sebagai institusi kapitalis yang berorientasi pada keuntungan dan akumulasi modal. Media massa harus berorientasi pada pasar dan sensitif terhadap dinamika persaingan pasar agar selalu mendapat tempat di hati pemirsanya sehingga mendapat benyak pemasukan dari iklan-iklan. Di lain pihak media massa juga sering dijadikan alat atau menjadi struktur politik negara yang menyebabkan media massa tersubordinasikan dalam mainstream negara. Contohnya, pada masa Orde Baru media massa menjadi agen hegemoni dan alat propaganda pemerintah.
Ideologi media massa yang takluk di bawah cengkeraman kapitalisme media massa membentuk sikap dan perilaku pekerja media yang memosisikan informasi semata-mata sebagai komoditas. Informasi tanpa bobot komoditas dinilai jauh dari rasa ingin tahu (sense of curiosity). Padahal, pemenuhan keingintahuan manusia pada umumnya sangat bergantung kepada kemauan baik pengelola lembaga media massa dalam menyajikan informasi.
Penguasaan terhadap media massa adalah aspek utama penguasaan politik dan ekonomi. Secara politik kalangan industri media dan komunikasi dapat menentang dan bahkan sekeras mungkin berupaya mengurangi berbagai intervensi negara dalam aktivitas mereka. Kekuatan ini akan segera bereaksi apabila pemerintah berencana mengeluarkan suatu usulan atau kebijakan terhadap sistem media dan komunikasi.
Terdapat banyak teori yang menjelaskan bagaimana kapitalisme media massa itu berjalan, diantaranya:
·         Marxisme-pandangan klasik
Media massa sesuai dengan tipe umum industri kapitalis yang merupakan alat produksi yang menguntungkan. Media massa cenderung dikuasai oleh kaum kapitalis, yang dilaksanakan baik secara nasional maupun internasional dan tentunya unutk memenuhi kepentingan kelas pemilik modal tersebut. Demi memnuhi kepentingan kaun mereka, kaum kapitalis cenderung mengeksploitasi pekerja media dan konsumen secara material demi mendapatkan keuntungan yang banyak. Pemikiran teori Marx inilah yangkemudian mendorong lahirnya teoi lainnya seperti tori politik ekonomi, teori kritik dan yeori hegemoni budaya.

·         Teori Media, Politik, dan Ekonomi
Teori ini mengemukakan ketergantungan ideologi pada kekuatan ekonomi dan mengarahkan perhatian penelitian pada analis empiris terhadap struktur pemilikan dan mekanisme kerja pada media.
Institusi media dinilai sebagai bagian dari sistem ekonomi yang erat kaitannya dengan sistem politik. Pengetahuan yang diberikan media kepada masyarakat, sebagian besar ditentukan oleh nilai tukar beragam isi dalam kondisi yang memaksaka perluasan pasar, dan juga kepentingan ekomoni, politik para pemilik dan penentu kebijakan.
Media sebenarnya menciptakan dan membentuk perilaku publik terhadap hal-hal tertentu, sikap politik misalnya sampai pada batas-batas tertentu.

·         Pendekatan Fungsional Struktural
Teori ini menganggap bahwa institusi media erat kaitannya dengan kebutuhan masyarakat. Kebutuhan yang dimaksud adalah hal-hal yang berkaitan dengan kesinambungan, ketertiban, integrasi, pengarahan, dan adaptasi. Masyarakat adalah sebuah sistem yang terdiri dari bebrapa bagian yang tidak dapat dipisahkan dan saling berkaitan. Sebenarnya, kewajiban media adalah menciptakan sebuah integrasi. Namun, pada kenyataanya, pendekatan fungsional struktural sering menjadi subsistem yang memiliki ketergantungan penuh pada sistem kapitalis. Sehingga kemampuan untuk melakukan fungsi media secara ideal tidak bisa terealisir karena dikalahkan kepentingan pemodal.

        C.     INDUSTRI MEDIA: SEBUAH TELAAH KRITIS
Terdapat tiga hal penting yang digunakan sebagai patokan dalam mengidentifikasikan karakteristik suatu industri. Ketiga hal itu tersebut berkaitan dengan customer requirements, competitive environment, dan social expectation.
Customer requirement merujuk pada harapan konsumen mengenai produk yang mencakup aspek kualitas, diversitas dan ketersediaan; competitive environment merupakan lingkungan persaingan yang dihadapi perusahaan. Sementara social expectation berhubungan dengan tingkatan harapan masyarakat terhadap keberadaan industri. Industri media seiring dengan revolusi teknologi komunikasi mencapai tahap industri modern dengan segala konsekuensinya. Hal ini menempatkan media pada sisi yang dilematis yakni antara pemenuhan fungsi media secara komprehensif dengan kepentingan bisnis.
Persoalan modus komersialisasi industri media massa memiliki berbagai kelemahan, bahkan dapat menyebabkan hal yang kontraproduktif bagi para kapitalis. Di antara kelemahannya itu antara lain: Pertama, para kapitalis media selalu berusaha semaksimal mungkin untuk mengurangi resiko usaha. Sebagian besar pasar yang ada sekarang ini lebih cenderung membentuk kekuatan oligopolistik, dimana beberapa industri media menciptakan serangkaian hambatan yang menutup peluang pendatang baru yang mereka kuasai. Namun, dalam artian penekanan harga, produksi dan keuntungan, kekuatan oligopolistik yang ada justru mengarah ke arah terbentuknya monopoli yang sangat jauh dari mitos: pasar yang penuh persaingan. Para kapitalis media lebih senang mengelompokan diri dan menjadikan kekuatan ekonomi berpusat dan bersifat monopolistik Selanjutnya jika seluruh media kemudian membentuk pasar monopoli maka sesungguhnya hal ini bisa berefek pada sistem demokrasi.
Kedua, dalam kaitannya dengan sistem media, hal ini menunjukkan bahwa sistem komunikasi yang lahir tentunya harus mampu memenuhi tuntutan kebutuhan pemilik modal media. Pasar akan memenuhi keinginan masyarakat sesuai dengan kriteria yang paling menguntungkan secara ekonomi dan politik bagi para pemilik modal. Akibatnya pasar didorong oleh niat para pemilik modal untuk menciptakan keuntungan yang sebesar-besarnya. Oleh karena itu, pasar tidak akan pernah dapat mengatasi konsekuensi-konsekuensi setiap paket yang disiarkan. Memang tidak dapat diabaikan banyak produk media masa yang positif dalam arti memuaskan publik namun banyak pula pada kenyataannya mengandung aspek negatif. Tidak sedikit media yang memproduksi acara-acara dangkal dan tidak sesuai konteks budaya, hanya karena persoalan pesanan.
Ketiga, pada tingkat individu pasar juga merupakan indikasi yang menunjukan kedangkalan terhadap apa yang disebut sebagai kebutuhan dan keinginan manusia. Nilai-nilai sosial budaya semacam cinta kasih, toleransi, kekeluargaan dan solidaritas sosial digantikan oleh nilai material. Prestasi ekonomi adalah landasan uatama untuk memberikan ukuran kehormatan dan harga diri bukan karena secara moral ia berbudi luhur.
Keempat, banyak kekuatan ideologi pasar sebagai suatu mekanisme pengatur untuk media berasal dari metafora tentang pasar bebas ide-ide (marketplace of ideas). Pasar diandaikan sebagai suatu mekanisme pengatur yang bersifat bebas nilai dan netral. Akan tetapi dalam kenyataanya pasar bebas ide itu berlaku bagi produk yang komersil dan tidak berbenturan dengan status quolah serta mewakili pandangan yang tidak melawan sistem yang ada.

      D.    PENUTUP
Media massa merupakan suatu sistem yang memiliki keterikatan dengan industri pasar, yang secara lebih luas dengan sistem kapitalis dan kapitalisme. Media massa mengalami kontradiksi dimana di satu sisi sebagai institusi kapitalis yang berorientasi pada keuntungan dan akumulasi modal, sementara di sisi lain media massa juga sering dijadikan alat atau menjadi struktur politik negara yang menyebabkan media massa tersubordinasikan dalam mainstream negara.
Persoalan modus komersialisasi industri media massa mengandung berbagai kelemahan bahkan dapat menyebabkan kontraproduktif bagi para kapitalis. Kelemahan itu sendiri seperti: pasar yang ada sekarang ini lebih cenderung membentuk kekuatan oligopolistik, pasar didorong para pemilik modal untuk menciptakan keuntungan yang sebesar-besarnya, pasar menunjukan kedangkalan terhadap kebutuhan dan keinginan manusia serta kenyataan bahwa pasar bebas ide, bebas nilai dan netral, berlaku bagi produk yang komersil dan tidak berbenturan dengan status quo.











DAFTAR PUSTAKA

§  Chesney, Robert Mc., Konglomerasi Media Massa dan Ancaman Terhadap Demokrasi, Andi Achdian (terj), Jakarta : Aji, Th. 1998
§  Johnson, Doyle Paul. Teori Sosiologi Klasik Dan Modern, Robert M. Z. Lawang (terj). Jakarta: PT. Gramedia. 1986
§  McQuil, Denis, Teori Komunikasi Massa, Agus Dharma (terj.), Jakarta: Erlangga, 1987
§  Rahayu, Analisis Dampak Pergeseran Karakteristik Industri Pers pada Strategi Perusahaan dan Pembangunan Sumber Daya Manusia, dalam Jurnal Komunikasi, Vol.V/Oktober 2000
§  Smythe, Dallas, Communication: Blindspot of Western Marxism, Canadian Journal of Political and Social Theory, Volume 1, Number 3,1977