Minggu, 28 Oktober 2012

Sajakku Bercerita


 SAJAKKU BERCERITA

pake kebaya biar cantik
kota yogya memang menarik

pergi kerja bareng si nana
sampai jogja bingung mau kemana

ke taman mini beli kelapa
sungguh hari ini takkan kulupa

susah payah ngupas kelapa
dibantuin sama si rima
jalan jauh tak mengapa
asal kita selalu bersama

kelaperan bareng si galang
untungnya ada sebungkus ketan
gelang bukan sembarang gelang
ini adalah tanda persahabatan

ada sambal diatas meja
punya si ibu sama si mali
selamat tinggal kota jogja
tunggu kami datang kembali


Rindu Yogyakarta


RINDU YOGYAKARTA

Tak kendur niat dan semangat
Tak lelah kaki melangkah
Tak peduli apa medianya
Tak peduli rintangan di depan

Kaki ini terus melangkah dan melangkah
Hingga kami mendapati kota ini, Yogyakarta
Kota yang khas dengan budaya dan kultur masyarakat
Kota pelajar pula katanya

Hilang arah kami awalnya
Tak paham bagaiman caranya
Kami tetap saja melangkah dan melangkah

Ohh Yogya,
Kau kota yang tak pernah jahat
Selalu memberi jalan untuk kami berkeliling
terima kasih, kami merindukanmu

Senin, 22 Oktober 2012

MASALAH ≈ UJIAN HIDUP


MASALAH ≈ UJIAN HIDUP

            Masalah, hampir semua orang pernah merasakan hal ini dalam hidupnya. Entah itu berat, sedang, atau ringan. Untuk kategori bobot ini aku memandang bahwa itu hanya masalah sudut pandang. Kalau kamu menganggap masalahmu berat maka akan beratlah masalahmu itu. Bobot merupakan hal yang subjektif. Satu orang menganggap itu berat, orang lain menganggapnya biasa saja. Tidak ada takaran yang pasti untuk menghitung berat dan ringannya suatu masalah.
            Aku memandang masalah adalah ujian hidup bagi manusia di dunia. Jika dianalogikan, kita bersekolah pun ada ujiannya jika akan naik ke tingkat yang lebih tinggi. Jika kita sudah diuji maka sudah waktunya kita untuk naik ke tingkat yang lebih tinggi. Karena sesungguhnya kita sedang belajar di universitas kehidupan.
            Pernahkah kamu mendengar bahwa Tuhan tak akan menguji hambanya di luar batas kemampuannya? Aku percaya quote ini. Jika Tuhan menguji hambanya sudah pasti Tuhan tahu bahwa hambanya sanggup untuk melewatinya. Jalan keluar sebenarnya sudah disiapkan, kita hanya dituntut untuk mencari jalannya.