#LLD3 TO BE RESILIENT LEADER
Whoaa gak nyangka tanggal 12 Maret ini menjadi tahun ke tiga saya mengikuti acara akbar 2 tahunan Akademi Berbagi dimana seluruh volunteer seIndonesia Raya berkumpul jadi satu. Senang sekali rasanya bertemu dengan teman-teman baru dan reunian dengan teman-teman lama. Banyak cerita tentunya dari mereka, mulai dari perkembangan bisnis yang mereka rintis, teman-teman yang sedang mengerjakan skripsi, atau yang baru lulus kuliah. Saya merasa memiliki keluarga baru di sini, di akademiberbagi.org. Terima kasih untuk Mbak Ainun yang telah menciptakan Akademi Berbagi dan teman-teman volunteer yang terus menghidupkan Akademi Berbagi menjadi sebesar sekarang ini.
#LLD3
Oke, anyway tema #LLD3 kali ini adalah Resilient Leader. Tema ini diangkat karena isu mengenai human resource menjadi penting, dimana kita sebagai manusia harus bisa tangguh di masa yang sulit seperti sekarang. Mbak Yanti, traineer kami dari tim Tiga Pijat mengatakan ada perbedaan jenis generasi dari tahun kelahiran kita, dan generasi 90an seperti kita sekarang disebut dengan generasi Gen Y yang banyak dinilai sebagai generasi instan, tidak sensitif, mudah menyerah, dan lain sebagainya. Seperti contoh yang paling mudah ditemui adalah ketika tidak cocok dengan atasan kemudian langsung mengajukan resign.
Saya baru bisa hadir pada acara hari kedua dengan rangkaian acara pelatihan dari Tiga Pijar. Pada pelatihan ini kami dituntut untuk do the impossible thing become possible. Dan tantangan ini berhasil dicapai oleh para volunteer dengan tingkat keberhasilan sekitar 90%. Saking gilanya ada relawan yang berhasil meminjam sepeda penduduk sekitar untuk dibawa ke hotel tempat kami mengadakan kegiatan demi menaklukan tantangan ini.
Di tantangan selanjutnya kita dituntut untuk melakukan kerja tim guna menyelesaikan sebuah kalimat menjadi utuh dimana kata-kata yang kita miliki masih random sehingga kita diharuskan untuk mencari atau menukar kata-kata yang kita miliki dengan kelompok lain. Namun, itu semua tidak gratis, ada penawaran jual beli disitu. Dalam permainan ini kita belajar mengenai kekompakan tim dan bargaining position dalam menjual ataupun membeli 'kata' yang hilang dari kalimat yang harus dibentuk.
Permainan lainnya adalah kita diminta untuk memberikan contoh barang yang identik dengan kata resilient. Di sini para volunteer memberikan contoh barang seperti gumpalan karet gelang, sandal jepit, sandal gunung, botol air mineral, origami burung angsa, dan mereka menjelaskan satu per satu kenapa barang-barang tersebut bisa diidentikkan dengan resilient.
Pelatihan singkat yang banyak memberikan pelajaran. Terima kasih Tiga Pijar.
Sungguh menyenangkan dan bermanfaat sekali 3 hari tak terlupakan dari #LLD3. Di Akademi Berbagi saya belajar menjadi volunteer, komitmen, dan bahwa berbagi dan memberi tidak akan membuat kita menjadi kekurangan namun banyak nilai lebih yang ternyata bisa kita dapatkan dari sumber yang tidak terduga-duga datangnya. Jangan berhenti untuk terus berbuat baik dan menjadikan Indonesia menjadi negara yang lebih baik, lebih kuat, dan humanis. Terima kasih Akademu Berbagi, sampai jumpa di LLD4 😙
Akademi Berbagi, Berbagi Bikin Happy
Depok, 17 Maret 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar