Tahun 2014 sudah akan
berakhir. Apakabar resolusi yang kamu tulis di tahun 2013? Sudahkan kau temukan
solusinya? Pencapaian-pencapaian apa yang sudah kamu raih? Atau
kegagalan-kegagalan apa yang telah kamu alami? Satu tahun bisa menjadi waktu
yang panjang, bisa juga menjadi teramat singkat hingga kamu butuh perpanjangan
waktu. Saat sedang mengejar target-targetmu selama satu tahun, waktu satu tahun
aku rasa tak akan pernah cukup, tiba-tiba setengah tahun telah terlewati saja
dan bahkan targetmu itu belum tercapai setengahnya. Ambisimu tetap menjadi
bahan bakar utama dalam mencapai target. Tapi ambisi tak selamanya membara,
terkadang amunisi habis karena terlalu digeber di awal jalan. Kemana kamu
mencari amunisimu?
Tahun 2015 sudah di depan mata.
Bagaimana rencana dan targetmu tahun ini? Apakah akan kau selesaikan dulu
target dan rencana tahun kemarin yang belum tuntas? Atau segera memutar setir
untuk menggantinya dengan rencana dan target yang baru? Hari ini, saya baru
membaca artikel tentang rencana dan target-target manusia yang dibedakan dari
rentang umur. Usia 14-16 tahun, 17-20 tahun, 20-24 tahun, dan usia 25 tahun ke
atas tentang target di usia 25. Pada rentang usia 14-16 tahun mereka berpikir
bahwa di usia 25 mereka akan sukses dengan bisnis-bisnis yang mereka jalankan.
Usia 17-21 tahun berkata seputar dunia kuliah dan pendidikan, lulus tepat waktu
dengan IPK yang tinggi, serta melanjutkan pendidikan. Usia 22-24 banyak berkata tentang target-target hidup
yang lebih rigit seperti memiliki rumah dan mobil pribadi, dan yang pasti
menikah sebelum usia 25 tahun. Usia 25 banyak dari mereka yang sudah mapan
secara financial, namun belum menikah. Pendapat-pendapat dari mereka mengingatkan kita bahwa tidak semua hal bisa berjalan sesuai rencana. Bisa baca di link ini ya target hidup sebelum usia 25 Jadi bagaimana? Ada banyak hal yang
pasti bisa dicapai dengan usaha dan kerja keras, namun ada juga yang waktunya
menyesuaikan takdir Ilahi.
Oia, hari ini tanggal 25
November bertepatan dengan hari guru. Selamat Hari Guru Ibu Bapak Guru, terima
kasih telah mendidik putra putri bangsa. Di tanganmu lah karakter penerus
bangsa dibentuk. Terima kasih Guru.