Jumat, 10 Maret 2017

Curhat

Sebelumnya tidak pernah terbayang oleh saya menjadi seorang frontliner, bahkan cenderung memandang sebelah mata profesi ini karena saya orang yang lebih suka bekerja di balik layar dengan tumpukan data-data dan mengetik di depan monitor. Bukan tipe orang yang suka bertemu dengan orang baru dan banyak. Saya orang yang pemalu.

Takdir membawa saya ke dunia baru, dan sekarang saya menjadi seorang frontliner, garda depan perusahaan dalam mengahadapi customer yang membawa segala keluh kesah dan permasalahan ke hadapan kami. Seorang frontliner bagi saya ternyata adalah superman yang harus memberi kepuasan bahkan harus melebihi ekspektasi dengan service create sales-nya. Semua product knowledge harus dikuasai, semua komplain harus ditampung, semua pertanyaan harus dijawab, solusi atas segala permasalahan customer pun harus diberikan agar tak mendapat keluhan.

Waktu istirahat yang sempit harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk berbagai kebutuhan seperti makan, ibadah, toilet, dan komunikasi. Iya, tidak seperti pegawai-pegawai back office, pengusaha, atau pekerja lain yang bisa lebih leluasa dalam menggunakan HP saat jam kerja, kami tidak. Jangan harap kami bisa menerima panggilan atau dengan cepat membalas chat atau scrolling conversation saat jam layanan.

Sebelumnya, saya adalah customer yang manja, inginnya saat bingung atau butuh bantuan atas layanan ingin langsung dibantu CS atau teller saja. Namun, sekarang setelah merasakan menjadi CS saya jadi sebal dengan nasabah-nasabah manja macam saya. Customer, please you can do it alone. Perusahaan kami telah menyediakan berbagai layanan E-banking bahkan di HP yang Anda bawa 24 jam yang bisa melayani berbagai layanan.


Udah sih itu aja curhatnya.